RESENSI NOVEL MARMUT MERAH JAMBU

Posted Kamis, 27 Juni 2013 by Unknown



RESENSI NOVEL MARMUT MERAH JAMBU
KARYA RADITYA DIKA

Judul Novel                 : Marmut Merah Jambu
Genre Novel                : Non-Fiksi
Penulis                         : Raditya Dika
Penerbit                       : Bukune
Tempat  Terbit             : Jakarta
Tanggal Terbit             : 1 Juni 2010
Tebal Novel                 : 222 halaman
Harga Novel                : Rp. 39.000,00

Raditya Dika adalah seorang penulis sekaligus blogger yang sekarang digandrungi kaum remaja.  Dia mempunyai nama asli Dika Angkasaputra Moerwani Nasution. Dia lahir pada tanggal 28 Desember 1984 dan menulis buku-buku yang bertema komedi. Sejak tahun 2005, setelah diterbitkan novel pertamanya yang berjudul Kambing Jantan nama Raditya Dika seakan terangkat, karena novelnya tersebut telah dibuat komik dan film. Novel lainnya yang berhasil diluncurkan diantaranya adalah Cinta Brontosaurus, Radikus Makankaskus serta  Babi Ngesot, dan pada tanggal 1 Juni 2010 dia meluncurkan bukunya yang kelima yang berjudul Marmut Merah Jambu.
Novel Marmut Merah Jambu sendiri adalah beberapa kumpulan kisah komedi Dika yang ditulis dan diangkat dari pengalaman didalam dunia percintaan yang super konyol. Seperti novel-novel sebelumnya,  Marmut Merah Jambu sendiri mengisahkan apakah itu cinta dengan bagaimana memahami apa itu cinta melalui introspeksi ke dalam pengalaman – pengalaman Raditya Dika sendiri dan tentu saja dengan khas gaya komedinya yang lebih manis dan lembut berbeda dengan buku sebelumnya.
Pada novel kelima ini Dika mencoba untuk memperbaiki kata-katanya yang cenderung frontal, walaupun peminatnya dikalangan remaja namun Dika mencoba untuk mengunakan kata-kata dalam novel ini lebih halus, tapi tetap masih banyak kata atau kalimat kocak yang banyak tertera didalam novel ini.
Buku ini di bagi menjadi tiga belas cerita yang mungkin hampir berbeda-beda karakteristiknya, tetapi ada juga yang hampir sama. Sebagian besar cerita di buku ini adalah membahas pengamatan dan pengalaman Dika pribadi. Ada cerita cinta masa – masa puber saat SMP sampai sekarang ini, jatuh cinta diam – diam, nembak cewek, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta yang datang tidak disengaja, sampai ditaksir sama dua cewek kembar aneh. Semuanya ditulis dengan gaya konyol dan tidak membosankan.
Dari ke tiga belas bab didalam novel ini saya (peresensi) memilih beberapa bab yang cukup menarik untuk di review (kutip) dalam resensi ini, salah satu judulnya How I Meet You, Not Your Mother.
Ceritanya berawal ketika Dika nge-link blognya Shero, dan sempet hampir ketemuan di Starbucks  Pondok Indah Mall yang ujungnya batal. Setelah itu mereka saling nge add BBM (BlackBerry Messenger) satu sama lain yang pada akhirnya mereka chattingan dan janjian buat ketemu di Starbucks tapi ditempat yang sama.
Dipertemuan mereka yang pertama itu, Shero datang dengan dengan dua orang temannya, dan mereka mengobrol hingga lupa waktu. Setelah itu mereka janjian buat nge date yang proper, hari Sabtu setelah Shero manggung di Java Rockin Land acara musik rock yang diadain di Ancol, mereka dinner, PDKT, dan akhirnya jadian. Sesimpel itu kata penulis menggambambarkan percintaanya dengan Shero.
BEBERAPA menit kemudian, disinilah kita berdua, dinner di Backstage, sebuah tempat makan yang tidak jauh dari Java Rockin Land. Hanya dalam beberapa jam saja kita tahu, kita punya banyak persamaan, tapi yang membuat gue dan dia jadi sama adalah personality berbeda yang tida pernah kita kasihlihat ke orang lain sebelumnya. Gue sebagai penulis komedi, selalu terlihat bodoh dan melawak bagi orang lain. Tapi di depan dia, gue adalah orang yang serius. ‘For other people, they see me as a clown, but for you, i show you the human’. Untuk dia menerima gue seperti itu, dan dia tidak berekspektasi gue untuk melawak, adalah cukup bagi gue.
SEPERTI lazimnya orang yang lagi suka-sukaan, gue dan dia pun beranjak ke PDKT.
Seiring dengan saling ngucapin kangen, saling ngucapin pengen ketemu, saling mulai berani bilang perasaan masing-masing, gue jadi bingung. Jadi sebenarnya hubungan kita apa sekarang? Teman? Bukan. Teman Tapi Mesra? Kok kayaknya geli banget, kebanyakan gue dan dia dengan rambut di cat warna-warni nyanyi lagunya Ratu. Teman Tapi Tidak Mesra? Lah, sama aja teman biasa. Apa kita Teman Tapi Mesra Tapi  Bukan Teman Tapi Mesra? Sampai sini gue mulai bingung
Satu hal yang jelas, perasaan di dada ini semakin mengganggu. Gue jadi susah konsentrasi untuk kerja, gue jadi susah ngelarin buku ini, gue jadi susah ngapa-ngapain. Kangen itu salah satu perasaan yang paling mengganggu, tapi sekaligus paling menyenangkan. Gue jadi sering bengong di atas meja kerja. Memikirkan dia lagi apa, apakah dia memikirkan gue juga. Dan seandainya kangen itu digaji, mungkin gue sudah menjadi jutawan.
Sebenernya kita ini gimana sih? Tanya gue, kepada dia, yang lagi duduk di sebelah gue sehabis pulang makan malam dari Pondok Indah Mall.
‘Iya ya, kita gimana ya sekarang?’ tanya dia balik.
Lalu gue memandang lekat matanya. Sinar lampu jalanan memantul di sana, membuat sepasang matanya menjadai lebih bersinar. Lucu ya, bagaimana kita bisa bertemu dengan seseorang. Suatu hari kamu menagumi seseorang di televisi, dan di hari yang lain, kamu bisa ada satu mobil dengan orang tersebut.
Gue nyebut ini semua sebuah cosmological coincidence, atau kebetulan kosmos, kebetulan yang dirancang oleh alam semesta. Semesta telah mengatur pertemuan kita. Lebih jauh lagi, gue gak percaya pada kebetulan, gue lebih percaya pada pertemuan yang direncanakan diam-diam. Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah digambarkan. Dam masing-masing dari kita, kalau diizinkan, akan saling bersinggungan.
Malam itu, sebuah pertanyaan sederhana terlontar setelah kita saling mengecup bibir satu sama lain.
‘jadi kita pacaran sekarang?’
‘yak. Kita pacaran.’
Dan sesimpel itu, kita pacaran.
Dan sesimpel itu, begitulah dua orang bisa jatuh cinta.
Dalam novel ini, penulis menggambarkan cinta itu seperti marmut, yang mencoba terus berlari di dalam roda cinta. Seolah-olah maju, ternyata tidak.
Menurut saya hikmah yang bisa diambil dari novel ini adalah  sisi kekompakan di dalam keluarga, dan tulisan yang dapat mengispirasi para pembaca.
Novel Marmut Merah Jambu dikemas dengan sangat baik. Penulis mampu menulis dengan bahasa yang sederhana, ringan, bahasa sehari-hari khas anak muda jaman sekarang sehingga mudah dipahami. Pemilihan kata dan kalimat dalam novel ini sangat diperhitungkan. Semua yang awalnya terlihat tidak penting, dengan pemilihan kata dan kalimat yang tepat, semua menjadi sesuatu yang tidak membosankan untuk dibaca.
Novel Marmut Merah Jambu ini terdapat 13 kisah lucu dan konyol yang dialami oleh Dika, dam masing-masing cerita memiliki tema masing-masing, bukan hanya percintaan tapi tentang keluarga Dika sampai kucing persia peliharaan Dika. Itu membuat pembaca lebih berimajinasi tentang apa yang menjadi isi dari novel Marmut Merah Jambu.
Dika sebagai penulis juga pandai memilih tema, yaitu tentang kehidupan percintaan remaja, pacaran, alay, yang diungkapkan dengan bentuk yang berbeda, sehingga novel Marmut Merah Jambu ini terlihat lebih menarik.
Dilihat dari segi fisik, cover depan novel ini memiliki warna yang cerah, dan berwarna-warni. Novel ini tebal, dan berbobot. Kertas yang digunakan juga bagus dan membuat mata sakit untuk berlama-lama membaca novel ini.
Setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan, di novel Marmut Merah Jambu ada beberapa kalimat yang penulisan tanda bacanya salah, contohnya di halaman 218, ...di roda yang berputar.  Dan hubungan kali ini... . anatara titik dan huruf D spasi dobel. Ada kalimat yang mubazir, contohnya Sori banget, tapi maaf banget-banget, gue lagi buru-buru... .
Begitulah sedikit ulasan dari saya, mengenai novel Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika. Menurut saya, sejauh ini buku karya Raditya Dika, dengan kekonyolan dalam jalan ceritanya dan pengemasan yang bagus dalam setiap kalimatnya, membuat buku karya Dika menjadi menarik untuk dibaca, dan dilahap sebagai bacaan sehari-hari. dan satu hal lagi, tulisan Dika sangat menghibur dan mampu menjadi inspirasi untuk menjadi orang yang lebih baik.

















TUGAS PORTOFOLIO 3

Posted Kamis, 04 April 2013 by Unknown



ABSTRAK
Umi Hanifiah
A 310120247
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Universitas Muhammadiyah Surakarta

            Sri Ningsih, A. Erna Rochiyati, Bambang Wibisono, Arju Mutiah, Tutik Patmiati (2007:195-196 dan 199) menuliskan bahwa membaca adalah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk dipelajari. Dalam konteks perkuliahan, membaca bertujuan untuk: (1) memperoleh fakta yang berkaitan dengan sesuatu yang dibaca, (2) memperoleh gambaran umum tentang masalah yang tertuang dalam bacaan, (3) memperoleh pemahaman atas sesuatu yang dibaca, dan (4) memperoleh pemahaman tentang beberapa konsep yang terdapat dalam bacaan. Untuk melakukan proses skimming dan scanning perlu diperhatikan metode sebagai berikut: (1) seorang pembaca perlu memastikan bahwa dirinya mengetahui informasi yang diperlukan, (2) seorang pembaca harus melihat baris demi baris, kalimat per kalimat secara tepat, (3) seorang pembaca perlu mengingat dan berfikir tentang informasi yang diperlukan selama dia melakukan proses membaca, dan (4) pembaca perlu memperlambat proses membacanya ketika mendapatkan kalimat-kalimat yang memungkinkan dia memperoleh informasi yang dicarinya.
            Dalam membaca cepat biasanya pembaca memanfaatkan dua teknik membaca, yaitu teknik skimming dan scanning. Membaca skimming adalah satu teknik membaca cepat memerlukan kemampuan memproses teks secara cepat sehingga pembaca dapat dengan segera mendapatkan gambaran umum tentang teks yang dibaca. Orang yang membaca menggunaka teknik skimming harus melihat kalimat-kalimat yang diperkirakan mengandung informasi yang diperlukan secara cepat guna mendapatkan fakta-fakta yang ada dalam setiap paragraf. Langkah-langkah membaca skimming adalah: (1) bacalah paragraf pertama dan kedua untuk mendapatkan overview dari sebuah artikel, (2) pada paragraf tiga dan selanjutnya, mulailah tinggalkan bagian-bagian yang tidak diperlukan dan bacalah kalimat-kalimat dan frasa-frasa kunci untuk mendapatkan pikiran utama dan bberapa detail yang dibutuhkan, dan (3) bacalah seluruh paragraf terakhir yang biasanya merupakan sebuah rangkuman dari sebuah artikel. Membaca scanning adalah teknik membaca cepat untuk mendapatkan pesan yang khusus, bukan untuk mendapat gambaran umum tentang keseluruhan bahan bacaan. Teknik membaca ini dilakukan dengan cara memperhatikan bagian-bagian tertentu yang diperlukan dan dicari, meskipun menurut pembaca lain bagian-bagian yang dicari tersebut dianggap tidak penting. Pembaca menggerakkan mata kita dari atas ke bawah dengan cepat mengikuti halaman muka teks yang dibaca sambil memberi perhatian pada pesan khusus yang dicari.
Kata kunci: Metode membaca dengan teknik  skimming dan scanning.

TUGAS PORTOFOLIO 1 KLS F

Posted Rabu, 13 Maret 2013 by Unknown

Nama              : Umi Hanifiah
NIM                : A 310120247

TUGAS PORTOFOLIO 1 "RANGKUMAN"





PENGANTAR
            Pelaksanaan reformasi pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan menuntut kesiapan lembaga pendidikan terutama aspek guru. Tugas guru pada dasarnya mencakup tiga aspek yaitu mengajar, mendidik, dan membimbing. Buku ini memberikan dasar pengetahuan kepada mahasiswa PGSD sebagai calon guru Sekolah Dasar (SD) bagaimana memahami hakikat peserta didik dan implikasinya dalam pendidikan.

Bab I
PESERTA DIDIK
A.    Hakekat Peserta Didik
            Peserta didik adalah miniature manusia dewasa (Elizabeth B.Hurlock. 1978:2). Pada abad ke 17 muncul Johan Amos Comenius yang mempelopori kajian tentang anak bahwa anak harus dipelajari bukan sebagai embrio orang dewasa melainkan sosok alami anak. Tinjauan psokologis, peserta didik adalah individu yang sedang berkembang baik jasmani maupun rohaninya.

B.     Pandangan Anthropologi tentang Peserta Didik
            Hakekat peserta didik adalah homosapien, artinya makhluk hidup yang telah mengalami evolusi paling sempurna sehingga memiliki karakteristik.
            Dimensi Anthropologis peserta didik dapat dijelaskan dari 3 dimensi:
·         Peserta didik adalah makhluk social yang hidup bersama-sama
·         Peserta didik dipandang sebagai individualitas
·         Peserta didik dipandang memiliki moralitas.

C.     Pandangan Islam tentang Peserta Didik
            Peserta didik adalah makhluk Allah SwT (Q. 95:4), yang dibekali potensi berupa fitrah kecenderungan jahat dan kecenderungan baik.

D.    Kedudukan Peserta Didik dalam Pembelajaran
            Dalam pembelajaran peserta didik dapat dipandang sebagai objek didik, sebagai subjek didik, dan sebagai objek didik dan subjek didik sekaligus.
            Cirri khas peserta didik :
o   Sebagai individu yang memiliki potensi fisik maupun psikis.
o   Sebagai individu yang sedang berkembang
o   Dalam pengambangan potensi peserta didik membutuhkan orang lain (orang tua, guru, dll)
o   Memiliki kemampuan untuk mandiri

Bab II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A.    Hakekat Pertumbuhan dan Perkembangan
            Dalam kehidupan seseorang ada dua proses yang berlangsung secara continue yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan adalah perubahan psikophisik menuju kedewasaan akibat kematangan.

B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
·         Pertama, faktor sebelum lahir. Kurang gizi saat ibu mengandung.
·         Kedua, faktor saat kelahiran. Proses kelahiran yang tidak normal.
·         Ketiga, faktor sesudah kelahiran. Misal, jatuh atau kecelakaan yang menyebabkan cacat jasmani.
·         Keempat, faktor psikologis. Missal, bayi disengsarakan ibunya (biduang, dihanyutkan ke sungai).

C.     Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan
            Hukum-hukum tersebut Sunarto dan Agung Hartono (2007 :46-49)
·         Hukum Cephalocoudal
·         Hukum proximodistal
·         Perkembangan terjadi dari umum ke khusus
·         Perkembangan berlangsung sesuai dengan tahap perkembangan
·         Hukum tempo dan irama perkembangan
            Keuntungan mempelajari perkembangan peserta didik:
·         Guru memahami aspek-aspek perkembangan pada peserta didik.
·         Guru dapat mengambil perilaku yang tepat untuk memperlakukan anak.
·         Pengetahuan perkembangan anak akan membantu guru dalam mengenali perilaku penyimpangan yang dialami anak normal.
·         Dengan mempelajari perkembangan anak, akan membantu memahami diri sendiri.



Bab III
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

A.    Karakteristik Anak Usia Dini
            Perubahan-perubahan pada diri individu merupakan bagian dari pertumbuhan dan perkembangannya. Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis yang meliputi pertumbuhan otak, otot, tulang, serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangnya otot-otot.
           
B.     Perkembangan Anak Usia Dini
            Perkembangan kognitif mencakup perubahan dalam berfikir, kemampuan berbahasa yang terjadi melalui proses belajar. Perkembangan psikososial berkaitan dengan perubahan-perubahan emosi dan identitas pribadi individu, yaitu bagaimana anak berhubungan dengan keluarga, teman-teman dan gurunya.
            Perkembangan moral disiplin, Etika ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku, perilaku anak sangat dipengaruhi oleh konsekwensi fisik maupun hedonistic yang diterima anak sebagai balasan perilakunya. Anak juga mulai mengerti aturan social, pada tahap ini anak mulai sadar akan adanya aturan dan keharusan untuk mentaati peraturan tersebut.
C.     Permasalahan Perkembangan Anak Usia Dini
Ø  Bahaya fisik : kematian, penyakit, kecelakaan, kejanggalan, tangan kidal.
Ø  Bahaya psikologis : bahaya dalam berbicara, bahaya emosional, bahaya social,                                         bahaya moral, bahaya kepribadian.

Bab IV
KARAKTERISTIK ANAK USIA SEKOLAH DASAR

A.    Pertumbuhan Jasmani
1.      Tingkat Pertumbuhan à tingkat pertumbuhan anak sangat berbeda  antara ras, bangsa, dan tingkat social ekonomi.
2.      Nutrisi dan Pertumbuhan à anak tidak dapat bermain dan tetap tinggal diam karena tidak mendapatkan makanan yang cukup.
3.      Kesehatan dan Kebugaran Anak à  aspek yang perlu diperhatikan: obesity, konsumsi medis pada anak kecil, penglihatan, kesehatan gigi, dan kebugaran anak.
B.     Perkembangan Intelektual dan Emosional
            Beberapa aspek perkembangan intelektual pada anak-anak: perkembangan kognitif, berpikir operasional, dan konservasi.
            Dalam perkembangan emosi pada anak-anak akan terjadi: gangguan emosional pada anak-anak, beberapa tipe masalah emosional, gangguan kecemasan, takut sekolah, dan kematangan sekolah.
C.     Perkembangan Bahasa
            Setiap manusia mengawali komunikasinya dengan menangis untuk mengekspresikan responnya terhadap bermacam-macam stimuli. Perkembangan bahasa bagi anak ada 3 frase, yaitu: fase satu kata atau holofrase, fase lebih dari satu kata, fase deferensiasi.
D.    Perkembangan Sosial, Moral, dan Sikap
1.      Perkembangan Sosial à lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan perkembangan anak.
2.      Perkembangan moral dan sikap à moralitas didefinisikan sebagai kapasitas untuk membedakan yang benar dan salah. Moralitas memiliki 3 komponen, yaitu: komponen afektif, kognitif, dan perilaku.

Bab V
PERBEDAAN INDIVIDUAL DAN JENIS
KEBUTUHAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR

A.    Perbadaan Individual Anak Usia SD
            Perbedaan-perbedaan yang muncul dalam proses perkembangan anak adalah: perbedaan pada perkembangan fisik, perbedaan pada perkembangan intelektual, dan perbedaab pada perbedaan moral.
B.     Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia Dini
            Pada dasarnya kebutuhan individu dapat dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan fisiologis dan psikologis. Teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Maslow: kebutuhan jasmaniah pada anak usia SD, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan untuk memiliki,  dan kebutuhan aktualisasi diri.

Bab VI
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

A.    Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Pertama
            Karakteristik anak usia remaja yang wajib diketahui guru: tidak mau disebut sebagai anak-anak, ada keinginan untuk lepas dari ikatan orang tua; sering mengalamikonflik batin; rahasia besar bagi awal remaja pembicaraan tentang seks, fungsi perut dan payudara; mulai tumbuh rasa ingin hidup realistis; menunjukan sikap berani; keinginannya menggebu-gebu; tuntutan egonya besar.
B.     Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Menengah Pertama
            Lerner & Hultsch, (1983) dalam Hendriat Agustiani (2007; 30-32) melukiskan perubahan masa anak usia SMP sehingga dikemudian hari menunjukan perbedaan individual adalah: perkembangan fisik/jasmani, perkembangan intelektual, perkembangan social dan moral, dan perkembangan keyakinan keagamaan.
C.     Kebutuhan Anak Usia Sekolah Menengah Pertama
            Murray mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi 2 bagian besar, yaitu:
§  viscerogenic à berkaitan dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup
§  psychogenic à kebutuhan psikologis yang mengarah pada kebutuhan social.
D.    Permasalahan Anak Usia Sekolah Menengah Pertama
            Permasalahan yang sering muncul antara lain: perkembangan fisik yang cepat sering membawa bingung pada dirinya sendiri, perkembangan mental psikologis yang membawa perubahan besar, perkembangan emosi yang tidak stabil,permasalahan dengan lingkungan social.

Bab VII
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

A.    Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia TK
            Tugas perkembangan masa kanak-kana menurut Carolyn Triyon dan J.W.Lilienthal (dalam Ernawulan Syaodih, 2005) adalah sebagai berikut:
1.      Perkembangan menjadi pribadi yang mandir
2.      Belajar member, berbagi dan memperoleh kasih sayang
3.      Belajar bergaul dengan teman lain
4.      Mengambangkan pengandalian diri
5.      Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat
6.      Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing
7.      Belajar menguasai keterampilan motorik halus dan kasar
8.      Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan
9.      Belajar menguasai kata-kata baru untukmemahami orang lain
10.  Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan
11.  Pendekatan pembelajaran pada sekolah taman kanak-kanak
B.     Pendekatan Pembelajaran Pada Sekolah Taman Kanak-kanak
            Pendekatan yang diistilahkan metode pengajaran meliputi: bermain, karyawisata, demonstrasi, proyek, bercerita.
C.     Setting Lingkungan Pembelajaran di TK
            Bangunan fisik TK perlu memiliki: halaman muka/ tempat parkir, ruang guru/ kantor guru, ruang kelas, tempat bermain di halaman belakang, gudang, dapur/ruang makan, ruang uks, dan kamar mandi.
            Secara umum didalam kelas terdapat: papan tulis, meja kursi, tempat membaca, pojok sains/pojok bahasa/ pojok matematika/ pojok peralatan kelas lainnya, tempat memajang hasil karya, tempat proyek yang sedang berlangsung.
            Dan beberapa setting di pembelajan di TK antara lain: seting sudut belajar, halaman bermain, tempat penyimpanan media, tempat tas dan barang anak, ruang kesehatan, ruang makan dan dapur.

Bab VIII
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR

A.    Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
            Menurut Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih (2006) karakteristik anak usia SD adalah: senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.
B.     Tugas-tugas perkembangan Anak Usia SD dan Implikasinya dalam Pendidikan
            Menurut Havugusrt (1961) tugas perkembangan anak dan implikasi terhadap pendidikan adalah: pembelajaran keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan sehari-hari, membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh, belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya, mempelajari peran social sebagai pria dan wanita, pengembangan keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung, pengambangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari, pengambangan kata hati, moral dan nilai-nalai, dan mencapai kemandrian pribadi.
C.     Penyelenggarakan Pendidikan Bagi Anak Usia SD
            Pendidikan pada jenjang sekolah dasar adalah pendidikan yang paling lama penyelenggarakannya (6 tahun) disbanding jenjang pendidikan yang lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa:
1.      Tahun-tahun pertama anak belajar di SD berpengaruh terhadap sikap anak di sekolah dan pola-pola pencapaian prestasi tahap-tahap selanjutnya.
2.      Perilaku anak pada usia 6 sampai 10 tahun memiliki kadar prediksi yang tinggi bagi perilakunya nanti saat dewasa (Dinkmeyer dan Caldwwel, 1970).

Bab IX
IMPLEMEMTASI PENDIDIKAN ANAK USIA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

A.    Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)
            Secara umum karakteristik anak usia Sekolah Menengah adalah sebagai berikut: perkembangan fisik, perkkembangan bahasa dan perilaku kognitif, perilaku social, moralitas dan keagamaan, dan dorongan kebutuhan.
B.     Tugas-tugas Perkembangan dan Implikasinya Terhadap Pendidikan
1.      Karakteristik perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik
2.      Karakteristik perkembangan bahasa dan perilaku kognitif
3.      Karakteristik perilaku social, moralitas, dan keagamaan
4.      Karakteristik perilaku afektif, konatif, dan kepribadian.
C.     Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Usia SMP
            Jenjang SMP adalah kelanjutan sekolah formal Sekolah Dasar. Maka pendidikan di tingkat SMP tidak jauh pada penyelenggaraan pendidikan tingkat SD.